Assalamu'alaikum Wr. Wb
Sobat jblog hari ini Ngadmin mau posting sebua kisah lagi nih, cocok buat kalian yang mau buat ceramah bertemakan "Keutaman Hari Jum'at" atau yang lainnya juga bisa terserah kalian.
*********************************
Pada masa hidup Malik bin Dinar, ada dua orang bersaudara beragama Majusi. Sang Kakak telah menyembah api selama 73 tahun, sedang adiknya telah menyembah api selama 35.
Adiknya berkata kepada kakaknya:"Kak, kita telah lama menyembah api. Marilah kita coba, jika api masih membakar kita seperti kepada orang lain, kita takkan menyembahnya lagi sama sekali, tapi kalau tidak, kita akan menyembahnya sampai mati. Mereka menyalakan api, lalu kata adiknya berkata kakaknya:"kakak dulu atau aku dului?" "Kamu dulu" ujar kakaknya. "Taruhlah tanganmu ke dalam api."
Adiknya menurut, dia taruh tanganya ke dalam api tapi ternya ta api itu masih membakar tanganya. "Celaka" Ujarnya, sambil melepaskan tanganya dari api, lalu katanya kepada api itu:"Hai api, telah sekian lama aku menyembahmu, tapi tetap kau sakiti aku, jahat kau."
Adik : "Kak, Mari tinggal dia." "Tidak, dia takkan ku tinggalkan" jawab kakaknya Maka kakaknya itu ditinggalkan, adiknya bersama keluarga datang ke rumah Malik bin Dinar.
Ketika itu Malik bin Dinar tengah duduk memberi pelajaran kepada murid dan keluarganya. Maka dia ceritakan kisahnya kepada Malik bin Dinar. Orang-orangpun menangis karena bahagia.
Kemudian Malik bin Dinar berkata kepada laki-laki itu:"Duduklah bersama kami beserta sahabat-sahabatku, akan saya kumpulkan sedikit harta dunia dari sahabat-sahabatku." "jangan, aku tak mau menjual agama dengan dunia" tukas lelaki itu.
Selanjutnya dia pun pergi. Maka didapatinya di antara reruntuhan kota sebuah bangunan rusak. Dia masuk ke sana bersama keluarganya, di sana mereka ibadah kepada Allah Ta'ala.
Esok paginya, istrinya berkata:"Pergilah ke pasar, dan carilah pekerjaan, di hasilnya gunakan buat membeli makanan." Berangkatlah laki-laki itu menuju pasar, tapi tak seorangpun mau mengupahnya. Kata laki-laki itu dalam hati: "saya akan bekerja untuk Allah Ta'ala" Laki-laki itu kemudian masuk masjid, di sana ia sembahnyang sampai larut malam, kemudian pulang ke rumah dengan tangan kosong.
Tegur istrinya: "Tidakkah kau memperoleh sesuatu?" Maka jawabnya: "Hari ini aku bekerja untuk Yang Satu" dan selanjutnya katanya pula:"besok baru akan saya berikan kepadamu belanjamu" Malam itu mereka tidur dalam keadaan lapar.
Esok paginya, laki-laki itu pergi lagi ke pasar, tapi kali ini pun ia belum mendapatkan pekerjaan. Maka, sekali lagi ia bekerja untuk Allah, kemudian pulang ke rumah dengan tangan kosong.
Istrinya menegurnya lagi, lalu dijawab seperti jawaban kemarin, dan malam itu sekali lagi mereka tidur kelaparan. Esok paginya adalah hari jum'at, tapi keadaan belum berubah, laki-laki itu belum mendapat pekerjaan.
Maka pergilah dia ke masjid lalu sholat jum'at dua rakaat, dan ditengadahkanya tanganya ke langit seraya berdo'a:"duhai Tuhan, dengan kehormatan agama ini, dan dengan kehormatan hari ini, lepaskanlah kesusahan belanja keluargaku dari hatiku. Dan sesungguhnya aku malu kepada keluargaku, dan khawatir mereka kembali lagi kepada agama kakakku, karena dirundung lapar" Sementara itu, dikala masuk waktu Dhuhur, seseorang telah datang ke pintu bangunan rusak itu, lalu mengetuk pintunya.
Wanita itu keluar, dan ternyata dilihatnya seorang pemuda berwajah elok, tanganya memegang sebuah baki yang terbuat dari emas, tertutup sehelai sapu tangan.
Kata pemuda kepada wanita itu:"ambillah ini, dan katakan kepada suamimu:"inilah upah kerjamu untuk Allah Ta'ala pada hari jum'at kerena sesungguhnya amal yang sedikit pada hari ini perpahala banyak di sisi Allah" Baki itu dia ambil lalu dia singkapkan tutupnya, dan ternyata di dalamnya terdapat seribu dinar.
Wanita itu mengambil satu dinar, lalu dibawanya kepada penukar uang. Oleh penukar itu, dinar ditimbang, ternyata beratnya melebihi dua kali lipat dari emas dunia. Diperiksalah lulisan pada uang itu dan tahulah dinar itu bukan dinar dunia.
Diperiksalah lulisan pada uang itu dan tahulah dinar itu bukan dinar dunia. "Dari mana anda dapat ini ?" tanya penukar uang itu.
Maka diceritakanlah kepadanya oleh wanita itu seluruh kisahnya. "Terangkanlah agama islam itu kepadaku" pinta penukar uang itu kepadanya.
Maka diterangkanlah olehnya agama islam, sedang penukar uang itu pun ikut masuk islam, lalu membayar kepadanya seribu keping emas dunia. Sehabis shalat jum'at, laki-laki tadi pulang ke rumahnya tetap dengan tangan kosong. Maka dimasukkanlah ke dalam sapu tanganya sedikit tanah.
Katanya dalam hati:"kalau nanti istriku nanti bertanya, 'kerja apa kau' maka akan kujawab,'Aku telah membuat tepung' Namun tatkala dia masuk ke dalam rumahnya, ia mencium dalam rumahnya bau makanan, maka sapu tangan itu dia letakkan di sisi pintu, agar istrinya tidak mengetahuinya.
Selanjutnya, ia bertanya tentang apa yang di lihat dalam rumah. Istrinya menceritakan kepadanya peristiwa datangnya seorang pemuda, maka laki-laki itu pun bersujud kepada Allah Ta'ala, bersyukur atas apa yang telah datang dari sisi Allah Ta'ala.
Setelah itu istrinya bertanya kepada suaminya,"apakah yang kamu bawa dalam sapu tangan itu?"
"jangan tanya" tukas laki-laki itu, "tetapi istrinya tetap membuka sapu tangan itu dan ternyata tanah itu telah berubah menjadi tepung dengan izin Allah Ta'ala, karena kehormatan shalat jum'at itu.
Sekali lagi laki-laki itu bersujud kepada Allah Ta'ala.
(Demikian, ringkas cerita dari hadits Al-Arba'in)
0 komentar:
Posting Komentar