Senin, 25 September 2017
Kisah buat Dakwah: Ujian kesehatan & kekayaan
Assalamualaikum
sobat jblog Ngadmin mau ngasih kisah lagi nih langsung bae lah
Alkisah pada zaman dahulu kala, ada tiga orang Bani Israil yang diserang penyakit yang berbeda-beda. Orang pertama menderita penyakit kusta, orang kedua menderita kebotakan, dan orang ketiga menderita kebutaan.
Suatu ketika Allah menguji mereka dengan mengutus malaikat yang menjelma menjadi manusia untuk menemui mereka.
Yang pertama ditemui malaikat adalah orang yang terkena penyakit kusta. Malaikat berkata kepadanya, "Apa yang paling engkau inginkan sekarang ?"
Penderita kusta menjawab, "wajah dan kulit tubuh yang mulus, serta hilangnya sesuatu dari tubuhku yang orang lain merasa jijik dengan itu."
Juga baca: Kisah Birrul Walidain
Kemudian malaikat mengusap tubuh penderita kusta tesebut sehingga kulitnya menjadi mulus.
Lalu malaikat berkata lagi, "Kekayaan apa yang paling engkau inginkan ?"
Dia menjawab, "Unta !"
Malaikat pun memberikannya unta betina yang sedang bunting dengan izin Allah seraya berkata, "Semoga Allah memberkatimu dengan unta ini."
Selanjutnya malaikat menemui orang kedua yang botak dan bertanya, "Apa yang paling engkau inginkan sekarang ?"
Orang botak itu menjawab, "Rambut yang bagus dan sesuatu yang membuat orang lain mencemooh ku hilang."
Maka malaikat mengusap kepala orang tersebut sehingga hilanglah kebotanya. Lalu rambut yang bagus dan indah tumbuh di kepalanya.
Malaikat bertanya lagi, "Harta apa yang paling kau senangi ?"
Orang itu menjawab, "Sapi."
Maka dia diberi sapi yang sedang bunting. Malaikat berkata kepadanya, "Semoga Allah memberkatimu dengan sapi ini."
Kemudian malaikat menemui orang ketiga yang buta dan bertanya, "Apa yang paling kau inginkan sekarang ?"
Orang buta itu menjawab, "Dapat melihat."
Maka malaikat mengusap wajahnya sehinga dia dapat melihat.
Lalu malaikat bertanya, "Harta apa yang paling engkau senangi ?"
"Kambing" jawabnya.
Maka dia diberi kambing yang bunting dan akan segera beranak.
Singkat cerita, unta, sapi, dan kambing itu terus berkembang biak. Sehingga ketiga orang tersebut mempunya satu lembah yang penuh dengan unta, sapi, dan kambing.
Suatu saat malaikat yang pernah menemui meraka datang kembali. Pertama malaikat menemui orang yang dulunya terkena penyakit kusta. Saat ini ia telah menjadi orang yang bermuka tampan dan berkulit mulus.
Malaikat yang menyamar ini berkata, "Aku ini orang miskin yang sedang kesusahan melanjutkan perjalanan karena untaku kabur. Saat ini tidak ada yang bisa membantuku kecuali Allah dan engkau. Atas nama Dzat yang telah memberi kulit yang mulus dan harta kepadamu, aku meminta seekor unta untuk dijadikan tunggangan dalam perjalananku."
"Aku masih punya banyak kewajiban yang harus aku penuhi. Jadi maaf saja, aku tidak bisa memberimu."
Malaikat tersebut berkata, "Rupanya aku mengenalmu. Bukankah dulu engkau penderita kusta yang dihinakan banyak orang karena fakir, lalu Allah memberi harta kepadamu ?"
Orang tersebut berkata, "Kata siapa ? Kekayaan ini aku dapatkan sebagai warisan dari orang tuaku."
Malaikat berkata kepadanya, "Karena engkau berdusta, Allah akan mengembalikanmu kepada keadaan semua."
Benar saja, Allah mengembalikannya kepada keadaan semuala, yaitu mengidap kusta.
Selanjutnya malaikat tadi mendatangi orang yang asalnya mengalami kebotakan dan menyampaikan hal yang sama seperti yang ia sampaikan kepada si penderita kusta.
Namun, orang yang sudah diberikan kesembuhan dari kebotakanya ini pun sama mengaku bahwa kekayaanya didapat dari harta warisan orang tuanya. Ia pun menolak untuk memberi bantuan.
Malaikat berkata kepadanya, "Karena engkau berdusta, engkau akan dikembalikan oleh Allah kepada keadaan semula."
Lalu malaikat menemui orang yang dulu buta. Malaikat berkata, "Aku ini seorang manusia miskin yang sedang melakukan perjalanan. Aku kehabisan bekal dan aku mengharap bantuan Allah dan engkau. Atas nama Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu, aku meminta seekor kambing untuk bekal perjalananku."
"Dulu aku buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Demi Allah, aku tidak akan mengurangi sedikitpun apa yang engkau ambil untuk Allah."
Malaikat berkata kepadanya, "Pegang saja hartamu itu. Sebab, aku hanya menguji kalian. Allah sungguh senang padamu dan marah kepada dua rekanmu itu."
Kisah di atas dituturkan oleh imam Ghazali pada salah satu kitabnya. Sebuah kisah tentang betapa seseorang harus bersyukur atas berbagai nikmat yang telah Allah berikan kepadanya. Makna syukur adalah kesadaran diri bahwa segala bentuk kenikmatan berasal dari Allah SWT. tiada campur tangan orang lain di dalamnya.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar